Nama : Danang Wahyu S
NPM : 21409743
Kelas : 3IC04
“PERAN PROFESI INSINYUR dalam PELAKSANAAN PROGRAM MP3EI”
1 Program yang dilakukan oleh PII dalam upaya membangun kesiapan SDM bidang Teknologi, serta pandangan PII terhadap MP3EI dan dukungan yang dapat diberikan dalam upaya mewujudkan industri berbasis inovasi. Untuk itu paparan ini saya beri judul: Peran Profesi Insinyur dalam Pelaksanaan ProgramMP3EI.
Pertama-tama, sebagai bagian dari SDM bidang teknologi, saya ingin menyampaikan lebih dahulu pengertian profesi Insinyur yang dirumuskan oleh PII.
2 Maka yang selalu menjadi tujuan seorang Insinyur bagi pembangunan bangsanya adalah meningkatkan daya saing demi tercapainya kesejahteraan rakyat.
Sebagaimana diketahui bersama, MP3EI mulai dengan target pencapaian yang sungguh sangat mulia, untuk membawa Indonesia meningkatkan PDB, Produk Domestik Bruto, bisa melesat melampaui negara-negara lain mencapai 10 besar kekuatan ekonomi dunia dalam waktu 20 tahun.
Dari gambaran MP3EI terpampang bahwa PDB akan meningkat 5,7 hingga 6,7 kali dalam kurun 2010-2025. Dengan PDB per kapita meningkat 4,7 hingga 5,1 kali dalam kurun waktu yang sama.
Titik tolaknya keyakinan ini tentunya dari gambaran yang menjanjikan dari pertumbuhan PDB kita yang diakui oleh berbagai institusi keuangan dunia.
Laporan perekonomian Indonesia, beberapa tahun ini, menunjukkan pertumbuhan yang berarti. Tidak hanya dari laporan yang dipublikasikan oleh pemerintah, tapi juga laporan-laporan yang dikeluarkan oleh lembaga
3 asing memperlihatkan prediksi-prediksi optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dari The Economist, suatu media keuangan terkemuka, memprediksi bahwa dalam tahun ini Produk Domestik Bruto Indonesia akan mencapai 806 milyar dolar Amerika, yang menempatkan Indonesia sebagai kekuatan 16 besar ekonomi dunia yang melampaui Turki dan Belanda. Dengan perkiraan jumlah penduduk 245 juta jiwa, maka PDB per kapita Indonesia mencapai 3.280 dolar Amerika.
The Economist juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 – 2012 adalah sebesar 6%. Namun yang perlu dicermati bahwa pertumbuhan tersebut belum dilandasi oleh meningkatnya nilai tambah dan daya saing sehingga masih sangat rawan untuk jangka panjang.
Terkait dengan hal ini, jika menilik perbandingan data antara PDB Indonesia 2005 -2008 atas dasar nilai sekarang dan nilai konstan, kita bisa melihat bahwa pertumbuhan PDB kita lebih banyak disebabkan oleh kenaikan harga-harga komoditas, bukan nilai tambahnya.
4 Angka pertumbuhan yang muncul jangan sampai melenakan kita karena pertumbuhan dari peningkatan volume produksi industri kita sebenarnya tidak setinggi itu. Pertumbuhan atas harga dasar berlaku selama tahun 2005 – 2008 menunjukan peningkatan sebesar 78%. Sedangkan bila dihitung dengan angka konstan tahun 2000 maka pertumbuhannya adalah sebesar 19% seperti gambar yang terpampang.
Hal ini dapat menyebabkan melemahnya dayasaing Indonesia karena pada saat yang sama gejala deindustrialisasi juga masih berlangsung. Bagi seorang Insinyur, jika daya saing menurun dan de-indutstrialisasi terjadi maka hal demikian merupakan gejala yang sangat mengkhawatirkan bagi pembangunan suatu bangsa.
Tanpa bermaksud mengecilkan apa yang telah dicapai pemerintah, menjadi tugas kitalah, para SDM yang berkecimpung di bidang teknologi, untuk lebih meningkatkan pertumbuhan yang berbasis angka konstan tersebut.
Untuk itu kami di PII menyikapi MP3EI dengan perlunya mengamankan proses dan kesiapan pendukungnya, sebagaimana lima pokok berikut:
pertama, menata ulang strategi pembangunan nasional;
kedua, menyempurnakan indikator pembangunan nasional;
ketiga, memantapkan kebijakan jangka panjang di bidang infrastruktur, energi, dan pangan;
keempat, meningkatkan jumlah dan kualitas SDM Iptek dan percepatan penguasaan teknologi; serta kelima, adalah menyelesaikan perangkat hukum profesi Insinyur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar